Thursday 1 October 2020

Malam sunyi ini...ku coretkan sebuah puisi...untukmu........


Dinihari itu berlalu pergi,
Menyapa kabus yang masih berlabuh,
Dikaki gunung nan sepi,
Dingin sekali ku rasakan,
Pada urat nadi belikatku,
Menusuk jauh ke sum-sum tulangku,
Gendang telingaku kadang-kadang terdengar,
Kokokan ayam jantan dan lolongan anjing hitam,
Sayup-sayup berselang-seli,
Memecah keheningan Subuh,
Tatkala fajar baru menyinsing,
Melebarkan senyuman pada alam buana......
Ku terpandang kelibat persis bidadari,
Berkebaya merah,berkain batik dan bersanggul emas,
Indah sekali ku rasakan,
Pada ikal mayang mahkotanya,
Yang keperangan laksana kilauan akik,
Pada paduan bentuk tubuhnya laksana atlet,
Susun atur langkahnya kemas namun lemah bersantun,
Berselang-seli kiri dan kanan,
Pasti dapat memukau setiap mata yang memerhati,
Termasuklah diriku yang sepi sebegini....
Ku beranikan diri menyapa dirinya,
Hanya senyuman yang terukir tanpa bicara,
Bibirnya yang merekah bak delima,
Putih giginya laksana permata,
Tersusun indah tanpa cacat dan cela,
Sempat juga daku melirik ke matanya,
Bulat dan berkilau tajam jerlingannya,
Seolah-olah telah menusuk jauh,
Ke dasar lubuk hatiku,
Yang telah lama kering tanpa dihujani cinta.....
Ku sampaikan salam pada si cantik manis,
Siapakah geranganmu wahai sang puteri,
Yang begitu indah rupamu,
Berada seorang diri sambil menikmati,
Hawa dindin embun dari dedaunan,
Jikalah dikau sang pontianak,
Nescaya dikau tiada berkaki,
Jikalah dikau sang bunian,
Nescaya dikau menghilangkan diri,
Siapakah geranganmu wahai si dara pujaan....
Dengan senyuman dikau berbicara,
Eh budak ni!
Takde kerja lain ka mengacau pagi-pagi,
Pergi main jauh-jauh,
Tak kuasa ah nak layan,
Keluar sudah suara garau dari tubuh yang begitu rupawan,
Bangsatlah dikau makhluk dua alam,
Kewujudanmu telah menghancurkan,
Hatiku dan sebuah karya cinta,
Yang ku karang dengan begitu puitis....

No comments:

Post a Comment